BELAJARLAH
WUDHU DAN SHALAT
Wudhu
Singsingkan
kedua lengan bajumu sampai di atas siku. Lalu bacalah
“Bismilahirramanirrahim” kemudian :
1.Basuh
kedua telapak tanganmu dan berkumur, lalu buanglah kotoran hidung dengan
memasukkah air kemudian mengeluarkannya kembali tiga kali.
2.Basuhlah
wajahmu dan kedua lenganmu sampai siku,
yang kanan dan kiri tiga kali.
3.Usaplah
kepalamu seluruhnya beserta kedua telinga.
4.Basuhlah
kedua kakimu sampai kedua mata kaki kanan dan kiri, tiga
kali.
Shalat.
Shalat shubuh dua rakaat, niat lebih dahulu
dalam hati.
1.Menghadap
ke kiblat, angkat kedua tangan sampai
telinga seraya bertakbir “Allahu Akbar”
2.Letakkan
tangan kananmu pada tangan kiri di dada dan bacalah :
سبحان
اللهم وبحمدك وتبارك اسمك وتعالى جدك ولا إله غيرك.
“Maha
suci Engkau Ya Allah bersama pujianMu, penuh kebaikan namaMu, Maha tinggi
keluhuranMu dan tidak ada Tuhan yang hak selain Engkau.”
Rakaat yang pertama
:
Bacalah pelan-pelan “A’uzubillahi
minassyaithanirrajim” dan “Bismillahirrahmanirrahim”, kemudian
membaca Alfatihah dengan suara keras :
الحمد
لله رب العالين الرحمن الرحيم مالك يوم الدين إياك نعبد وإياك نستعين اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين.
“Segala
puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Yang Maha Pengasih (kepada seluruh
makhluk di dunia). Yang Maha Penyayang (kepada mu’min saja di akhirat) Yang
menjadi penguasa pada hari pembalasan. Hanya kepadaMu kami
menyembah dan hanya kepadaMu kami minta tolong. Tunjukkanlah kami ke jalan yang
lurus. Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri ni’mat, bukan jalan
orang-orang yang
Engkau murkai dan bukan pula jalan orang-orang sesat.”
Kemudian membaca
surat berikut atau
surat lainnya.
بسم
الله الرحمن الرحيم قل هو الله أحد الله
الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكم له كفوا أحد.
“Dengan menyebut nama Allah yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Katakanlah : Dia Allah yang Maha Esa. Allah
adalah Tuhan yang segala sesuatu
bergantung padanya. Ia tidak melahirkan anak dan tidak dilahirkan sebagai anak.
Dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.”
3.Angkatlah kedua tangan dan
bacalah takbir, kemudian ruku sambil meletakkah kedua tangan di atas kedua lutut
seraya membaca :
سبحان
ربي العظيم
“Maha suci Tuhanku yang maha Agung.”
Sebanyak
tiga kali.
4.Angkat kepala dan kedua tangan sambil membaca
:
سمع
الله لمن حمده ربنا لك الحمد
“Allah
mendengar orang yang memujiNya, wahai Tuhan kami, puji-pujian hanya
untukMu.”
5.Bacalah
takbir dan sujud, letakkan kedua tapak tangan, dahi, hidung dan jari-jari kaki
di tanah menghadap kiblat, lalu membaca :
سبحان
ربي الأعلى
“Maha suci Tuhanku Yang Maha
Tinggi.” Tiga kali.
6.Angkatlah
kepala dari sujud seraya membaca takbir, kemudian duduk dan taruhlah kedua
tangan di atas kedua lutut lalu membaca :
رب
اغفرلي وارحمني واهدني وعافني وارزقني
“Wahai
Robbku limpahkan ampunan, kasih sayang, petunjuk, kesejahteraan dan rizki
kepadaku.”
7.Sujudlah
di atas lantai yang kedua kalinya seraya
membaca takbir, lalu bacalah :
سبحان
ربي الأعلى
“Maha suci Tuhanku Yang Maha Luhur.”
(tiga kali).
8.Duduklah
di atas kaki kirimu dan tegakkan jari-jari kaki kananmu. Duduk ini disebut duduk
istirahat.
Raka’at
kedua.
1.Bangkitlah
dari raka’at pertama lalau bacalah ta’awuzd dan basmalah. Kemudian bacalah surat
Al-Fatihah dan surat yang pendek, atau surat lainnya yang bisa
dibaca.
2.Ruku’lah
kemudian sujudlah seperti yang lalu, kemudian duduklah dan genggam tangan
kananmu, angkat dan gerak-gerakkan telunjukmu sambil membaca
:
التحيات
لله والصلوات والطيبات، السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته، السلام علينا
وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله،
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد، كما صليت
على إبراهيم وعلى آل إبراهيم، وبارك على محمد وعلى آل محمد، كما باركت على إبراهيم
وعلى آل إبراهيم، إنك حميد مجيد، اللهم إني أعوذ بك من عذاب جهنم ومن عذاب القبر
ومن فتنة المحيا والممات ومن فتنة المسيح الدجال.
“Segala
pengagungan adalah bagi Allah, begitu pula segala do’a dan puja serta kebaikan.
Kedamaian semoga selalu dilimpahkan kepadamu wahai Nabi, begitu
pula rahmat
dan berkat Allah. Semoga kedamaian dilimpahkah kepada kita dan hamba-hamba Allah
yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah dan
aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah, limpahkanlah
rahmatMu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Kau limpahkan rahmatMu
kepada Ibrahim dan keluarganya. Ya Allah, limpahkanlah berkahMu kepada Muhammad
dan keluarga Muhammad, sebagaimana Kau limpahkan berkahMu kepada Ibrahim dan
keluarganya. Sesungguhnya Engkau Dzat yang senantiasa dipuji dan
diagungkan.
Ya
Allah, aku mohon perlindungan kepadaMu dari siksa neraka jahannam, dari siksa
kubur, fitnah hidup dan mati dan daripada fitnah
dajjal.
3.Kemudian
menoleh ke kanan dan ke kiri sambil membaca masing-masing
:
السلام
عليكم ورحمة الله
“Semoga kedamaian dan rahmat Allah
dilimpahkan kepadamu.”
DAFTAR
BILANGAN RAKAAT SHALAT
Nama
shalat
|
Sunnah
qabliyah
|
Fardhu
|
Sunnah
Ba’diyah
|
Shubuh
|
2
|
2
|
-
|
Dhuhur
|
2 +
2
|
4
|
2
|
Ashar
|
2 +
2
|
4
|
-
|
Maghrib
|
2
|
3
|
2
|
Isya
|
2
|
4
|
2 + 3
witir
|
Jum’at
|
2tahiyatul
masjid
|
2
|
2 di
rumah atau 2 + 2 di masjid
|
HUKUM-HUKUM
SHALAT
1.
Sunnah
qabliyah dikerjakan sebelum shalat fardhu dan sunnah ba’diyah dikerjakan
sesudahnya.
2.
Pelan-pelanlah
dan arahkan pandangan ke tempat sujud dan jangan menoleh.
3.
Diamlah
apabila mendengar bacaan imam dan bacalah surah-surah apabila tidak mendengar
bacaan imam.
4.
Shalat
fardhu Jum’at dua rakaat dan tidak boleh dikerjakan kecuali di masjid setelah
mendengar khutbah.
5.
Shalat
fardhu maghrib tiga rakaat. Caranya, shalatlah dua rakaat dulu seperti shalat
subuh. Setelah selesai membaca tahiyat semuanya jangan bersalam, tetapi berdiri
untuk melakukan rakaat ketiga sambil mengangkat kedua tangan sampai batas
pundak. Kemudian bacalah Al-Fatihah saja kemudian selesaikanlah shalat seperti
pada shalat subuh tersebut diatas.
6.
Shalat
dhuhur dan ashar masing-masing empat rakaat, lakukanlah seperti pada shalat
maghrib dan berdirilah untuk rakaat ketiga dan keempat. Bacalah surat Al-Fatihah
kemudian selesaikan shalat seperti yang anda sudah
ketahui.
7.
Shalat
witir tiga rakaat, lakukanlah dua rakaat dulu kemudian salam. Setelah itu shalat lagi satu
rakaat kemudian salam.
8.
Apabila
anda menjadi makmum, berdirilah dan bacalah takbir meskipun imam sudah ruku’.
Dalam hal ini anda tetap memperoleh satu rakaat, tetapi kalau imam sudah bangkit
dari ruku’, anda tidak mendapat satu rakaat.
9.
Apabila
anda ketinggalan satu rakaat atau lebih dari imam maka ikutilah shalat imam.
Setelah imam salam anda tidak ikut salam tetapi berdiri lagi untuk menambah
rakaat yang ketinggalan.
10.
Jangan
shalat dengan tergesa-gesa karena hal itu dapat membatalkan shalat. Rasululloh
Shallallahu'alaihi wasallam pernah
melihat seorang mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa, maka beliau bersabda
kepadanya, “ulangilah shalatmu, karena kamu belum shalat.” Lalu, ketiga kalinya,
berkatalah orang itu : “ajarilah aku ya Rasululloh!” beliau bersabda
:
“Ruku’lah sehingga kamu dalam
keadaan tenang, kemudian bangkit berdirilah sehingga kamu dalam keadaan tegak
lurus, lalu sujudlah sehingga kamu dalam keadaan tenang. Kemudian bangkit duduk sehingga
dalam keadaan tenang … dan sebagainya.” (Hadits Muttafaq
alaih).
11.
Apabila
anda terlupa salah satu kewajiban shalat, seperti lupa tidak duduk atau tahiyat
awal atau ragu tentang jumlah rakaat yang telah dikerjakan, maka ambillah jumlah
yang sedikit lalu sujudlah dua kali pada akhir shalat, kemudian salam. Sujud ini
disebut “sujud sahwi.”
12.
Jangan
banyak bergerak dalam shalat, karena hal ini menghilangkan kekhusyu’an, bahkan
bisa membatalkan shalat apabila dilakukan berulang kali (banyak) dan bukan
karena terpaksa.
HADITS-HADITS TENTANG
SHALAT
1.
Shalatlah kamu seperti kamu lihat
aku shalat (riwayat Bukhari).
2.
Apabila
kamu masuk masjid maka shalatlah dua rakaat sebelum duduk (riwayat
Bukhari).
3.
Jangan
engkau duduk di kuburan dan janganlah shalat menghadap kepadanya (riwayat
Muslim).
4.
Apabila
sudah iqamat tidak boleh mengerjakan shalat lain kecuali shalat fardhu (Riwayat
Muslim).
5.
Saya
diperintahkan untuk tidak menyingsingkan lengan baju dalam shalat (Riwayat
Muslim).
6.
Luruskan
shaf dan himpitkan barisan dalam shalat. Dalam satu riwayat ada yang mengatakan
: “diantara kami ada yang menempelkan bahu dan telapak kaki kanannya ke bahu dan
telapak kaki sahabatnya(Riwayat Bukhari).
7.
Apabila
sudah iqamat maka datanglah dengan berjalan tenang tidak berlari. Apa yang kamu
peroleh dari sholat bersama imam kerjakanlah, dan apa yang ketinggalan dari rakaat lengkapilah (Muttafaq
Alaih).
8.
Ruku’lah
sampai tuma’ninah (tenang sesudah bergerak) lalu angkat kepalamu sampai tegak
berdiri sesudah itu sujudlah sampai thuma’ninah (riwayat
Bukhari).
9.
Apabila
kamu sujud letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah sikumu (riwayat
Muslim).
10.
Sesungguhnya saya adalah imammu, janganlah
kamu mendahului aku dalam ruku’ dan sujud (riwayat
Muslim).
11.
Pada
hari kiamat nanti pertama kali akan dihisab adalah mengenai shalatnya. Apabila
shalatnya baik maka baiklah seluruh amalnya dan apabila jelek maka jeleklah
seluruh amalnya (Hadits shahih riwayat Thabrani).
AWAS JANGAN
LEWAT DI DEPAN
ORANG YANG
SEDANG SHALAT
Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam
bersabda :
“Andaikata orang yang berjalan di depan orang yang sedang shalat
mengetahui apa dosanya, tentu ia berhenti empat puluh dan itu lebih baik baginya
daripada lewat di depan orang tersebut.” Abu Nadhar berkata : saya tidak tahu
apakah Rasululloh bersabda empat puluh hari, atau bulan atau
tahun. (riwayat
Bukhari).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa lewat di
depan (di tempat bersujud) orang yang sedang shalat akan mendapatkan dosa dan
ancaman, sehingga jika orang yang lewat tersebut mengetahui dosa yang akan di
tanggung tentu ia akan berhenti ampat
puluh hari, bulan atau tahun. Sedang jika ia lewat agak jauh dari tempat sujud
orang tersebut maka tidak apa-apa, hal ini sesuai dengan pemahaman hadits di
atas yang menyebutkan tempat kedua tangan waktu sujud.
Bagi yang melaksanakan shalat hendaknya
meletakkan tanda batas di depannya, sehingga orang yang lewat tahu dan tidak
lewat di depannya, sebagaimana sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam
:
“Jika salah seorang di antara kamu
shalat menghadap ke suatu yang membatasinya dari orang, kemudian ada yang lewat
di depannya hendaknya ia mencegah orang tersebut, sedang jika orang tersebut
menolak, maka perangilah dia karena sebenarnya orang tersebut adalah
setan.” (Mutafaq
Alaih).
Hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari dan
yang memperingatkan lewat di depan orang yang shalat ini termasuk perbuatan
serupa di Masjidil Haram dan Masjid Rasul karena keumuman hadits tersebut, dan
karena Rasululloh mengucapkan hadits tersebut di Makkah dan Madinah. Dalilnya
:
1.
Bukhari
menyebutkan dalam bukunya : “Ibnu Umar pernah mencegah orang yang lewat di
depannya ketika ia sedang melakukan tasyahud di Ka’bah, kemudian berkata : Jika
ia tetap menolak kecuali jika engkau bunuh, maka bunuhlah. Alhafidz Ibnu Hajar
Al-Asqalany dalam “Fathul Bari berkata : penyebutan “Ka’bah” secara khusus agar
tidak terbayang bahwa melewati orang shalat di Ka’bah diampuni karena
ramai.
2.
Sedang
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud bukanlah hadits shahih karena ada perawi
yang tidak diketahui. Hadits tersebut adalah sebagai berikut : Ahmad bin Hambal
meriwayatkan kepada kami, Sufyan bin Uyainah meriwayatkan kepada saya dari
sebagian keluarga dari kakeknya bahwa ia melihat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam shalat
di depan pintu Bani Sahm (di Masjid Haram) dan orang-orang lewat di depannya
sedang antara keduanya tidak ada tanda batas. Sufyan berkata : antara beliau
dengan Ka’bah tidak ada tanda batas. Sufyan berkata : ibnu Juraej pernah
menceritakan kepada kami dari ayahnya. Kemudian saya tanyakan kepadanya, maka ia
berkata : saya tidak pernah mendengarnya dari ayahku, tetapi dari sebagian dari
keluargaku dari kakek saya. Dan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalany mengatakan
dalam bukunya “Fathul Bari” bahwa hadits tersebut
“Ma’lul”.
3.
Dalam
kitab Bukhari disebutkan : dari Abu Juhaifah berkata bahwa Rasululloh
Shallallahu'alaihi wasallam
bepergian kemudian shalat dhuhur dan asar dua rakaat di Batha’ (Makkah) dan
mendirikan tongkat berkepala besi di depannya.
KESIMPULAN
:
Melewati tempat sujud orang yang
sedang shalat adalah haram dan mendapatkan dosa serta ancaman, jika orang yang
shalat tersebut meletakkan tongkat/tabir di depannya, baik di tanah Haram maupun
di tempat yang lain sebagaimana disebutkan dalm hadits-hadits shahih di atas.
Tapi bisa juga bagi orang yang terpaksa ketika dalam keadaan amat sesak dan
penuh sama sekali.
Wallahu A'lamu Bishshowab ... Semoga Bermanfaat ........
0 komentar:
Posting Komentar