Selasa, 15 Mei 2012

Wasiat setiap Muslim

WASIAT SETIAP MUSLIM MENURUT AGAMA

Sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :
ما حق امرئ مسلم يبيت وله شيء يريد أن يوصى فيه إلا ووصيته مكتوب عند رأسه. قال ابن عمر : ما مرت علي ليلة منذ سمعت رسول الله قال ذالك إلا وعندي وصيتي. رواه  الشيخان.
“Tidak layak bagi seorang muslim melewati masa dua malam sedang ia mempunyai sesuatu yang mau diwasiatkan kecuali wasiatnya ditulis di dekat kepalanya. Ibnu Umar berkata : saya tidak melewati satu malam sejak Rasululloh bersabda demikian, kecuali wasiatku di dekatku.” (riwayat Bukhari Muslim).

Wasiat itu seperti :
1.      Saya berwasiat sebesar … untuk membiayai anak saudara, kerabat, tetangga dan lain-lain yang miskin (yang diwasiatkan tidak lebih dari 1/3 dari seluruh harta dan tidak untuk salah seorang ahli waris).
2.      Ketika saya sakit, hendaklah ada orang-orang shaleh mendatangiku agar aku senantiasa bersangka baik terhadap Allah Ta'ala.
3.      Sebelum mati, bukan sesudahnya, saya dituntun untuk membaca kalimat tauhid : LAA ILAAHA ILLALLAH. Ini berdasarkan sabda Nabi :
لقنوا موتاكم لا إله إلا الله. رواه مسلم.
“Tuntunlah saudaramu yang akan mati dengan kalimah LAA ILAAHA ILLALLAH.” (riwayat Muslim)
     sabda Rasululloh juga :
من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة. رواه  الحاكم
siapa yang akhir ucapanya LAA ILAAHA ILLALLAH masuk surga.” (riwayat Hakim)
4.      Setelah mati, orang-orang yang hadir mendo’akan bagiku demikian :
اللهم اغفر له وارفع درجته وارحمه
“Ya Allah, ampunilah dia dan naikkanlah pangkatnya dan berilah ia rahmat.”
5.      Mencarikan orang untuk menyampaikan berita kematian kepada sanak famili dan orang lain walaupun hanya lewat telepon. Bagi imam masjid hendaknya memberitahukan hal itu kepada para jamaah, agar memintakan ampunan bagi mayit.
6.      Segera melunasi hutang. Sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :
نفس المؤمن معلق بدينه حتى يقضى عنه. رواه أحمد.
“Jiwa seorang muslim itu bergantung dengan hutangnya sehingga hutang itu dilunasi.” (riwayat Amad).

Bagi muslim yang sadar, ia akan melunasi hutangnya selagi masih hidup Karena khawatir urusannya itu menjadi terlantar.
7.      Diam ketika  jenazah diiringkan dan memperbanyak orang yang menyalatkannya dengan ikhlas serta mendo’akanya.
8.      Setelah dikebumikan hendaknya dido’akan kembali sambil berdiri, karena Rasululah Shallallahu'alaihi wasallam melakukan demikian sambil bersabda :
استغفروا لأخيكم واسألوا له التثبيت فإنه الآن يسأل. رواه الحاكم
“Mohonkanlah ampunan dan ketabahan untuk saudaramu, karena sekarang ia sedang ditanya.” (riwayat Al-Hakim)
9.      Berta’ziyah (menghibur) keluarga yang tertimpa musibah, sesuai dengan sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :
إن لله ما أخذ وله ما أعطى كل شيء عنده بأجل مسمى فلتصبر ولتحتسب. رواه البخاري.
“Apa yang diambil Allah dan apa yang diberikanNya itu adalah milikNya. Segala sesuatu telah ditentukan batas waktunya. Hendaklah anda bersabar dan rela terhadap apa yang telah menjadi ketentuanNya.” (riwayat Bukhari)
    
     Ta’ziyah tidak terbatas oleh ruang dan waktu, kapan dan di mana saja dapat dlakukan. Orang yang mendapat kunjungan ta’ziyah hendaknya mengucapkan :
إنا لله وإنا إليه راجعون (اللهم أجرني في مصيبتي واخلف لي خيرا منها)
“Kita adalah milik Allah dan kita akan kembali kepadaNya. Ya Allah, berilah aku pahala ( sebagai balasan kesabaranku) dalam musibahku ini dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”
10.  Bagi keluarga dekat, tetangga dan  handai taulan dari yang tertimpa musibah hendaknya membuatkan makanan untuk keluarga duka tersebut. Sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :
اصنعوا لآل جعفر طعاما فقد أتاهم ما يشغلهم.
“Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far karena mereka sedang kedatangan sesuatu yang menyibukkan.” (riwayat Abu Daud)

0 komentar:

Iklan Islami

Radio Dakwah Islam